Mengangkat Kesenian Desa Mandisari ke Era Digital: Langkah Nyata Mahasiswa KKN TIM II Undip

Temanggung, (22/07) – Desa Mandisari, yang terletak di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, memiliki warisan budaya yang kaya dengan beragam kesenian tradisional di setiap dusunnya. Namun, hingga kini, kekayaan budaya ini hanya dikenal dalam lingkup lokal dan belum terdokumentasikan secara memadai. Kesenian Mandisari, meski berpotensi besar, belum mendapatkan perhatian yang layak di era digital.

 

Melihat kondisi tersebut, KKN TIM II Universitas Diponegoro (Undip) meluncurkan program bertajuk Pemberdayaan Kesenian Melalui Inventarisasi, Dokumentasi, dan Digitalisasi pada Kelompok Kesenian di Desa Mandisari. Program ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan mendigitalisasi kesenian di Desa Mandisari, sehingga dapat dikenal lebih luas dan terjaga keberlanjutannya.

 

Program ini dimulai dengan penyuluhan kepada ketua kelompok kesenian di setiap dusun mengenai pentingnya inventarisasi, dokumentasi, dan digitalisasi kesenian. Mahasiswa KKN Undip tidak hanya memberikan teori, tetapi juga aktif mendampingi proses inventarisasi dan dokumentasi. Data-data yang berhasil dikumpulkan kemudian disusun menjadi artikel-artikel yang diunggah ke website desa, serta dimasukkan ke dalam buku profil desa. Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pengenalan kesenian Mandisari ke masyarakat luas, sekaligus memperkuat identitas budaya desa.

 

Kepala Desa Mandisari, Bapak Isrofi S.Kom, menyampaikan harapannya bahwa upaya digitalisasi ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan kesenian di desa tersebut. "Setelah terdokumentasikan di web, diharapkan bisa menjadi referensi untuk khalayak ramai sehingga mereka tahu bahwa di Desa Mandisari ini terdapat beberapa kesenian. Hal ini juga dapat mendukung perkembangan dan pengembangan kesenian yang ada di Desa Mandisari ini," ujar Bapak Isrofi.

 

Dengan program ini, KKN TIM II Undip berharap bahwa kesenian tradisional Desa Mandisari tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga dapat mendapat perhatian lebih luas, sehingga kekayaan budaya ini tetap lestari dan berkembang di tengah arus modernisasi.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat